Di hari pertama LibreOffice Conference Indonesia, saya ditodong Pak Haris untuk jaga stan pameran Ridon. Bagi kalian yang belum tau Ridon, bisa kunjungi link berikut ini. Sekilas tentang Ridon, Ridon merupakan custom ROM Android dengan basis LineageOS dan AOSP dan berslogan “Begadang membangun bangsa”.
Kami membuka stan pameran pada pukul 08.00, dan langsung dapat ocehan dari Pak Haris, karena sedikit telat dari jadwal yang direncakan :D. Ada beberapa mainan yang akan dipamerkan oleh pak Haris selaku ketua pengembang Ridon. Beliau mempercayakan gawai Samsung dan Xiaomi kepada saya untuk didemokan kepada pengunjung. Selain itu, beliau juga membawa mainan sejenis Arduino, namun menurut saya pribadi lebih simpel dengan fitur yang lumayan kaya dalam satu perangkat, bernama Microbit. Sejujurnya, ini pengalaman pertama saya jagain pameran keren seperti ini. Persiapan stan sudah selesai hingga jam 8.30, tinggal menunggu waktu istirahat, dan siap beraksi pameran ! :))
Waktu istirahat pertama konferensi di hari pertama telah tiba, pengunjung berbondong-bondong menuju stan pameran yang digelar sekitar 10 meter dari ruang utama konferensi. Antusias pengunjung sangat tinggi untuk mengenal lebih jauh mengenai proyek Ridon. Oya, karena ponsel saya lagi disewa reporter slundupan, Pak Ramdziana, jadi nggak bisa ngapa-ngapain deh..
Disela-sela saya memperkenalkan Ridon kepada pengunjung yang mayoritas mahasiwa lokal dan komunitas, tibalah Pak Haris membawa orang keren dari tuan rumah PENS dan keynote speaker dari Kemenkominfo menuju stan Ridon.
Pak Haris menjelaskan bahwa Ridon merupakan proyek iseng-isengan, tapi dengan keisengan ini bisa bermanfaat bagi nusa dan bangsa. Ridon menjadi bukti bahwa Indonesia mampu berinovasi di bidang IT dan berlepas diri dari dominasi dan pengaruh luar. Ridon sendiri memang salah satu keluarga Android. Namun, seperti diketahui bersama, bahwa Android merupakan produk yang dibeli oleh Google, otomatis layanan yang ada di dalamnya berbasis Google. Ridon sendiri, ingin memurnikan Android, sehingga pengguna bisa leluasa menggunakan gawai mereka tanpa terganggu oleh permasalahan privasi pengguna. Oleh karena itu, secara default Ridon tidak menyertakan berbagai layanan Google.
Pada kesempatan tersebut Pak Haris juga menceritakan terkait kendala utama dalam implementasi Ridon, beberapa di antaranya adalah minimnya dukungan dari pemerintah dan vendor produksi gawai di Indonesia. Tampaknya, dari pihak pemerintah, melalui salah satu deputi Kemenkominfo yang menjadi pendamping keynote speaker dalam acara ini, pak Riki Arif Gunawan, akan mendukung perkembangan produk-produk IT Indonesia khususnya Ridon.
Tidak hanya memamerkan Ridon, kami juga memamerkan perangkat edukasi pemrograman kepada anak usia dini menggunakan Microbit. Pak Haris sengaja membawa mesin mainan ini untuk dikenalkan kepada pengunjung. Beliau mengatakan, bahwa, dengan perangkat ini (Microbit) kita bisa mengajarkan logika pemrograman kepada anak-anak bahkan orang dewasa sekalipun yang memang masih belum merambah ke dunia pemrograman. “Saya gunakan microbit ini untuk sarana edukasi anak-anak saya yang masih duduk di kelas 4 SD. Saya ajarkan mereka dengan perangkat ini, karena operasionalnya yang mudah dan interaktif.” kata pak Haris.
Microbit merupakan perangkat sejenis Arduino seukuran kartu nama. Teknologi yang dibenamkan adalah transmisi sinyal bluetooth, sensor suhu, accelerometer, audio, dan kompas. Kita bisa memprogram perangkat ini dengan bahasa yang sangat mudah dimengerti bagi anak usia dini menggunakan Block Programming (seret dan lepas). Semua fungsi logika sudah tersedia, tinggal pilih fungsi mana yang hendak digunakan. Selain Block Programming, juga tersedia bahasa javascript, mini-python, java. Baris program yang sudah dibuat bisa ditransfer langsung dalam format heksa melalui konektor USB mini.
Dukungan pengunjung untuk membantu pengembangan Ridon ditunjukkan dengan saran-saran yang masuk ketika pameran di hari kedua. Ada yang melaporkan bahwa, launcher di Ridon perlu dibenahi ketika menampilkan daftar aplikasi yang pernah dijalankan dan hendak menghapus keseluruhan daftar ini. Terima kasih pak *nganu lupa namanya* .. atas laporannya :))
Demikianlah yang dapat saya tuliskan terkait pengalaman menjadi bagian dari pameran Ridon :)). Maaf nggak bisa nganu foto-fotonya, karena saya belum pandai potret memotret, jadi saya minta tolong ke Rania untuk berbagi foto-fotonya, terlepas karena ponsel saya saat itu diakuisisi oleh reporter selundupan dari situs sebelah hahaha :))
Ini ada beberapa dokumentasi pameran Ridon kemarin:
Selundupan π
Pak, penjelasan tentang Microbit nanti saya kutip yak (sumber tetap disebutkan) π
LikeLiked by 1 person
hehe, siap pak π
LikeLike